Saturday, September 2, 2017

Tips diet: Apa sih diet terbaik?

Sebelum membahas apa sih diet terbaik? Mari kita memahami pengertian diet yang sebenarnya itu apa, yuk!

(diambil dari wikipedia & menurunkanberatbadan.info)

Diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu. Kata diet berasal dari bahasa Yunani yang artinya cara hidup.
Berbeda dalam penyebutan di beberapa negara, dalam bahasa Indonesia, kata diet lebih sering ditujukan untuk menyebut suatu upaya menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi tertentu. Artikel ini akan membahas mengenai diet dalam pengertian yang kedua.
Dalam pekembangannya, diet dalam konteks upaya mengatur asupan nutrisi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
  • Menurunkan Berat (Massa) Badan misalnya bagi model atau aktris yang ingin menjaga penampilannya.
  • Meningkatkan Berat (Massa) Badan misalnya bagi olahragawan atau atlet binaraga yang ingin meningkatkan massa otot.
  • Pantang Terhadap Makanan Tertentu misalnya bagi penderita diabetes (rendah karbohidrat (glukosa) dan kalori).
Asupan nutrisi seseorang sangat berpengaruh terhadap massa tubuhnya.
Pola makan yang seimbang akan memberikan kecukupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita, sehingga tubuh kita akan berfungsi dengan baik. sayangnya hal ini menjadi tantangan yang sulit terpecahkan oleh sebagian besar orang di dunia. sebuah semangat dan komitmen merupakan hal yang utama dalam diet.

Yep, jadi seperti diatas-lah pengertian diet yang sesungguhnya!

Tapi tidak dipungkiri, di Indonesia, kalau dengar kata "diet" itu artinya kita lagi strict banget makan, strict no salt, no sugar, no carbs, dan pokoknya banyak banget pantangannya.
Dan ternyata selama ini pengertian itu salah :(

Gapapa, saya-pun juga termasuk yang pernah salah "kaprah" kok.





Saat saya pertama kali menjalani journey saya, jujur saya tidak terlalu menjaga makan saya, saya masih makan goreng-gorengan, masih makan di luar, tapi olahraganya yang saya kencangkan.

Kata orang, weight loss itu 70% makanan 30% olahraga. Tapi saya dulu kebalikannya 70% olahraga 30% makanan.

Entah saya termasuk yang beruntung apa gimana, tapi ya kok tetep turun ^^;

Berani makan berani olahraga.

Itu adalah tahun pertama saya.

Di tahun kedua saya berinisiatif saya ingin merubah pola makan saya jadi lebih bersih dan sehat.
Saya mulai memberanikan diri untuk mengkonsumsi buah dan sayur. (saya cuma bisa makan brokoli sebagai sayuran sampai sekarang btw)
Saya membatasi asupan garam dan gula. (membatasi ya, bukan menghentikan sama sekali)
Saya juga memutuskan saya tidak mau mengkonsumsi makanan makanan berminyak lagi, menghindari makan di luar, stop makanan siap saji dan mengurangi konsumsi nasi putih.

Lalu apa yang terjadi di tahun kedua?

Badan saya sebenarnya sudah banyak berubah di tahun pertama, tapi di tahun kedua setelah saya mencoba untuk eat clean, perubahan bentuk badan saya jauh lebih drastis dari tahun pertama.
Lemak-lemak jenuh *lol* menipis dan kulit saya berubah jadi lebih cerah.

Jadi saya gak suka dibilang kalau saya itu "diet ketat" karena saya cuma memutuskan untuk tidak mau mengkonsumsi makanan makanan berminyak lagi, menghindari makan di luar, stop makanan siap saji, membatasi asupan garam dan gula dan mengurangi konsumsi nasi putih.

Tapi sebenarnya kalau boleh jujur di tahun kedua ini, batasan asupan garam saya bisa dibilang hampir mendekati diet "no salt" 😂

Ok, memang diet "no salt" ini yang paling ampuh dalam berat badan. Saya rasa garam adalah sumber utama kejahatan dari ini semua. Bukan nasi putih, tapi garam.

Tapi apa yang terjadi dengan saya ketika saya hampir tidak mengkonsumsi garam sama sekali?

Jujur, lebih drastis sih lebih drastis iya.

Tapi saya lemes tiap harinya. Kalau saya flashback, saya inget banget dulu sebelum olahraga dan setiap habis olahraga saya itu jadinya K.O gitu, bukannya tambah seger.

Dan di tahun kedua ini saya hampir termasuk yang parno makan apapun.

Kalo kata temen-temen saya & ayah saya "caca udah ga asik diajak makan!" (p.s caca nama panggilan saya)

Ok, masuk tahun ketiga (tahun ini) saya merasa mulai bosan dan lelah dengan makan-makanan yang hampir tidak ada rasa ini dan rebus-rebusan mulu tiap hari.

Saya mencoba untuk konsumsi garam lagi. Tapi secukupnya.

Karena secara tidak langsung saya mendetox tubuh saya hampir tanpa garam di tahun kedua, lidah saya otomatis tidak bisa menerima makanan yang keasinan dikit menurut saya.

Apa yang terjadi?

Saya lebih punya stamina, saya jauh lebih seger dari tahun kedua.

Di tahun ketiga ini saya juga berusaha untuk menyeimbangkan semua. Carbs, protein, fat.

Ok, saya masih perlu banyak remind diri sendiri tentang carbs sih. Saya masih parno kalo makan karbo, btw. Padahal carbs will not make you fat. Kelebihan carbs nah iya :))

Bagaimana dengan berat badan ketika saya mulai menyeimbangkan semua? Berat badan saya naik lebih dari 5kg ketimbang tahun kedua habis itu plateau, stuck gak turun-turun lagi.

Apa saya stress?

Gak, saya gak stress. Karena memang dari awal saya tidak mematok timbangan (read: jangan terpaku dengan timbangan!)

Karena walaupun naik lebih dari 5kg, ukuran tubuh saya tetap sama. Bahkan sekarang beberapa baju lebih enak jatohnya dipake saya. Dan kata ibu saya sekarang saya lebih enak juga diliatnya, tahun lalu lemes terus kayak ga ada bentuk katanya :))

Buat apa kan ya, berat badan turun mendekati "ideal"nya standar lingkungan sosial tapi lemes? Gak guna! XD

Jadi inti dari semua ini, diet terbaik adalah diet seimbang, dan juga diet ala-mu sendiri.

Bukan no salt, no sugar, no carbs. Jangan buat diet ini membuatmu tersiksa, kalau kamu merasa tersiksa segera ganti dietmu. Karena balik lagi dari arti sebenarnya, diet itu berasal dari bahasa Yunani yang artinya cara hidup.

Gimana juga kita sebagai manusia butuh makanan sebagai sumber tenaga kita. Dan hidup ini cuma sekali jangan dibuat terlalu hambar ;)

Sekarang semuanya ada di keputusanmu, cara hidup apa yang kamu mau jalani?

Kalau mau cara hidup lebih sehat (dengan turun bonusnya), rumus atau kunci utamanya adalah makan bersih yaitu menghindari makan-makanan berminyak, meminimilasi makan di luar, stop makan fast food/junk food, membatasi asupan garam dan gula, konsumsi sayur dan buah, menjaga kalori *jangan berlebihan, jangan kekurangan, semua harus seimbang* dan tentunya olahraga :)

Lalu kenapa saya bilang diet terbaik adalah diet ala-mu sendiri?

Karena tiap orang seleranya beda-beda. Makanan yang saya konsumsi tiap hari belum tentu cocok untukmu. Kamu harus mencari gayamu sendiri. Karena gimana juga yang jalani hidup kamu.
Dan saya pengennya diet ini buat long term atau gaya hidup teman-teman - yang dalam pengertian sebenarnya diet itu memang gaya hidup. Bukan untuk sementara aja. Makanya saya pengennya teman-teman buat diet ala sendiri aja, yang gak akan buat kalian tersiksa, yang buat kalian nyaman :) Pasti bisa, dengan rumus simple seperti diatas.

Karena itu juga ada yang nanya kenapa saya gak mau buat diet challenge, karena kalau challenge itu ada masa "expired"nya. Habis challenge ngapain hayo? Apa pasti masih dilanjutkan challengenya? :D



Saya doakan semoga teman-teman segera menemukan "jodoh" teman-teman, pola diet yang paling cocok dengan teman-teman :)

Selalu ingat ya, semua butuh proses, butuh waktu, tapi hasil kerja keras tidak pernah berkhianat! :)

P.s dari semua diet di Indonesia yang ada, yang saya sangat tidak anjurkan adalah diet mayo dan diet GM.  Karena terbukti diet ini udah sangat menyiksa hasilnya cuma sementara (walaupun memang hasilnya yang terlihat paling cepat)




No comments:

Post a Comment