Having families and friends who never mock me and look down on me because my size, saya selalu berada di comfort zone. I feel loved and I literally don't care with what society thinks of me.
"Keluarga dan teman-teman gw menerima gw apa adanya. Jadi untuk apa gw ngurusin badan? I've lived my whole life like this. Jadi buat apa gw berubah? Gw gendut juga gw masih punya temen kok dan masih banyak yang sayang gw dan gak peduli sama badan gw. Gendut juga bukannya gak normal. Gw normal kayak orang-orang lain dan gw gak nyusahin orang. Buat apa berubah? I'm the same like you guys."
^ P.s: Sebenarnya ini pikiran karena saya sudah pasrah hahahaha.
Kalau masalah percaya diri, saya selalu pede. Dan masalah kecantikan, saya selalu merasa saya cukup OK. (pede maksimal haha)
Orang-orang banyak yang salut dengan kepercaya dirian saya. Tapi sebenarnya sikap tidak kepedulian ini yang sebenarnya fatal. Sampai-sampai saya tidak sadar bobot berlebih saya ini mengancam hidup saya.
Setelah saya melakukan lifestyle changing, baru saya tau dan sadar kalau ternyata orang-orang sekitar saya mengkhawatirkan saya. Orang tua saya ternyata suka sedih melihat saya. Ketika teman-teman sebaya saya dan saudara-saudara sepupu saya bisa berdandan cantik dan seperti gadis pada umumnya, saya stuck dengan kaos oblong dan celana gombrong.
Mama papa saya selalu bilang "ini memang style kamu kok" tapi ternyata dalam hati kecilnya mereka ingin saya, anak perempuan satu-satunya, juga bisa berdandan layaknya gadis pada umumnya.
Dan ternyata mama saya, takut dan khawatir sekali ketika menstruasi saya tidak lancar.
Padahal dulu, saya ajak ke dokter (karena saya sendiri sudah takut) mama saya santai-santai saja sambil bilang "wajar kok menstruasi gak lancar buat seumur-mu".
Eh ternyata dia takut dan khawatir sekali. Semua baru terungkap setelah saya berubah. Hahaha.
Nenek saya dulu, juga suka menyuruh saya untuk olah raga. Saya disuruh naik turun tangga. "Apa sih mbah, kayak orang gila!"
Nenek saya cuma bisa ketawa saat itu. Tapi ternyata nenek saya sangat khawatir dengan saya. Waktu tante saya bisa menguruskan berat badan, bukannya didukung, nenek saya malah memarahi tante saya kenapa saya gak diajak. "Orang anaknya gak mau!" kata tante saya saat itu.
"Iya ya, emang seneng makan mau gimana" nenek saya berkata sambil senyum kecut ke mama saya.
Saya tidak sadar, bertahun-tahun saya ternyata sudah membuat mereka sedih. I was that ignorant. I was so careless.
Saya tidak peduli dengan diri saya sendiri. Dan saya tidak sadar, ternyata saya saat itu juga tidak peduli dengan orang-orang yang saya sayangi.
Anyway di post ini, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak untuk seluruh keluarga saya, teman-teman sekolah saya, baik teman sekelas, kakak kelas, adik kelas, dari jaman SD sampai SMA, lalu seluruh orang yang kenal saya. Terima kasih karena kalian tidak pernah memandang rendah saya (walaupun mungkin pada awalnya bertemu saya some of you may looked down on me, it's OK, wajar kok ^^;)
Untuk keluarga saya, terima kasih karena kalian selalu mencintai saya apa adanya.
Untuk teman-teman saya dan seluruh orang yang kenal saya, terima kasih karena kalian mau berteman dengan saya, terima kasih karena kalian tidak mengecualikan saya didalam pertemanan ini (halah)
Terima kasih karena di hampir seumur hidup saya, kalian tidak memberikan gangguan psikis ke saya.
Alhamdulillah, selama saya sekolah, saya tidak pernah merasakan body shaming dari lingkungan sekolah. Saya termasuk orang yang beruntung.
Karena hampir seluruh waktu saya habiskan di sekolah, bayangkan kalau saya di-bully karena bentuk badan, bagaimana psikis saya jadinya. Alhamdulillah saya tidak merasakan hal itu.
Ejekan kecil satu dua pasti ada, tapi tidak pernah sampai bikin saya sakit hati hehe (atau mungkin sempat sakit hati, fortunately saya orangnya cuek dan suka langsung lupa haha)
Terima kasih karena kalian tidak malu jalan dengan saya. Ketika saya sudah mengecil begini, saya baru tau kalau banyak orang yang memandang rendah saya ketika saya jalan di luar (yep, saya memang secuek itu)
Sampai-sampai kakak kandung saya tidak mau jalan bersampingan dengan saya, karena dia tidak tahan melihat orang-orang memandang saya aneh hahaha.
Mungkin saat itu, saat saya jalan dengan kalian, orang-orang juga melihat saya aneh. I just want to say, thanks for sticking with me :)
Kalau body shaming dari lingkungan luar, saya OK-OK aja, karena saya cuma ketemu orang itu paling sekali seumur hidup saya.
Karena itu saya ingin berterima kasih banyak untuk semua teman-temanku tersayang (you all know who you are!) dan seluruh orang yang kenal saya, thank you for treat me like how human should be, unlike some morons out there who thinks that fat people are gross thing ever :)
Anyway, maaf ya kalau terkesan lebay. Tapi ini apa yang saya rasakan sekarang. I'm just super thankful. Karena saya tau banyak teman-teman yang dihina di lingkungan sekolah hanya karena ukuran badan. Jujur, sampai sekarang saya gak ngerti sih kenapa orang gendut dilihat aneh, gak normal, menjijikkan. It's unfair.
Mama papa saya selalu bilang "ini memang style kamu kok" tapi ternyata dalam hati kecilnya mereka ingin saya, anak perempuan satu-satunya, juga bisa berdandan layaknya gadis pada umumnya.
Dan ternyata mama saya, takut dan khawatir sekali ketika menstruasi saya tidak lancar.
Padahal dulu, saya ajak ke dokter (karena saya sendiri sudah takut) mama saya santai-santai saja sambil bilang "wajar kok menstruasi gak lancar buat seumur-mu".
Eh ternyata dia takut dan khawatir sekali. Semua baru terungkap setelah saya berubah. Hahaha.
Nenek saya dulu, juga suka menyuruh saya untuk olah raga. Saya disuruh naik turun tangga. "Apa sih mbah, kayak orang gila!"
Nenek saya cuma bisa ketawa saat itu. Tapi ternyata nenek saya sangat khawatir dengan saya. Waktu tante saya bisa menguruskan berat badan, bukannya didukung, nenek saya malah memarahi tante saya kenapa saya gak diajak. "Orang anaknya gak mau!" kata tante saya saat itu.
"Iya ya, emang seneng makan mau gimana" nenek saya berkata sambil senyum kecut ke mama saya.
Saya tidak sadar, bertahun-tahun saya ternyata sudah membuat mereka sedih. I was that ignorant. I was so careless.
Saya tidak peduli dengan diri saya sendiri. Dan saya tidak sadar, ternyata saya saat itu juga tidak peduli dengan orang-orang yang saya sayangi.
**
Body positive, body accepting, itu perlu. Kecantikan tidak diukur dari size, itu benar. But don't be too ignorant. Know your limit. For you, and your loved ones.
Anyway di post ini, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak untuk seluruh keluarga saya, teman-teman sekolah saya, baik teman sekelas, kakak kelas, adik kelas, dari jaman SD sampai SMA, lalu seluruh orang yang kenal saya. Terima kasih karena kalian tidak pernah memandang rendah saya (walaupun mungkin pada awalnya bertemu saya some of you may looked down on me, it's OK, wajar kok ^^;)
Untuk keluarga saya, terima kasih karena kalian selalu mencintai saya apa adanya.
Untuk teman-teman saya dan seluruh orang yang kenal saya, terima kasih karena kalian mau berteman dengan saya, terima kasih karena kalian tidak mengecualikan saya didalam pertemanan ini (halah)
Terima kasih karena di hampir seumur hidup saya, kalian tidak memberikan gangguan psikis ke saya.
Alhamdulillah, selama saya sekolah, saya tidak pernah merasakan body shaming dari lingkungan sekolah. Saya termasuk orang yang beruntung.
Karena hampir seluruh waktu saya habiskan di sekolah, bayangkan kalau saya di-bully karena bentuk badan, bagaimana psikis saya jadinya. Alhamdulillah saya tidak merasakan hal itu.
Ejekan kecil satu dua pasti ada, tapi tidak pernah sampai bikin saya sakit hati hehe (atau mungkin sempat sakit hati, fortunately saya orangnya cuek dan suka langsung lupa haha)
Terima kasih karena kalian tidak malu jalan dengan saya. Ketika saya sudah mengecil begini, saya baru tau kalau banyak orang yang memandang rendah saya ketika saya jalan di luar (yep, saya memang secuek itu)
Sampai-sampai kakak kandung saya tidak mau jalan bersampingan dengan saya, karena dia tidak tahan melihat orang-orang memandang saya aneh hahaha.
Mungkin saat itu, saat saya jalan dengan kalian, orang-orang juga melihat saya aneh. I just want to say, thanks for sticking with me :)
Kalau body shaming dari lingkungan luar, saya OK-OK aja, karena saya cuma ketemu orang itu paling sekali seumur hidup saya.
Karena itu saya ingin berterima kasih banyak untuk semua teman-temanku tersayang (you all know who you are!) dan seluruh orang yang kenal saya, thank you for treat me like how human should be, unlike some morons out there who thinks that fat people are gross thing ever :)
Anyway, maaf ya kalau terkesan lebay. Tapi ini apa yang saya rasakan sekarang. I'm just super thankful. Karena saya tau banyak teman-teman yang dihina di lingkungan sekolah hanya karena ukuran badan. Jujur, sampai sekarang saya gak ngerti sih kenapa orang gendut dilihat aneh, gak normal, menjijikkan. It's unfair.